Lembaga riset internasional
Ipsos Business Consulting menyatakan bahwa investasi sektor perikanan di bidang
budidaya lebih menjanjikan dibandingkan di bidang tangkap ikan.
Senior Consultan IpsosBusiness Consulting Juanri mengungkapkan, produksi rata-rata pertumbuhan
produksi perikanan budidaya dari tahun 2011-2014 tumbuh 13,7 persen. Nilai itu
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produksi tang
kap ikan yang hanya tumbuh
3,7 persen.
"Problem perikanan
tangkap banyak seperti over fishing danillegal fishing," ujarnya
dalam acara Media Briefing hasil studi Ipsos Business Consulting, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Juanri juga mengungkapkan
nilai ekspor hasil perikanan budidaya juga lebih besar dibandingkan hasil
perikanan tangkap. Dari data Ipsos nilai ekspor budidaya seperti udang tahun
2014 mencapai 1,5 juta dollar AS atau Rp 19,8 milar.
Kemudian, bandingkan dengan
nilai ekspor ikan tangkap periode yang sama hanya 1,03 juta dollar AS atau
Rp 13,6 miliar.
"Walaupun secara
kuantitas ekspor udang lebih sedikit dibandingkan ikan tangkap, tetapi punya
nilai jual yang besar," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Juanri,
investasi di sektor perikanan bidang budidaya sangat menguntungkan. Apalagi,
kata dia, harga perikanan budidaya seperti udang per kilo gram (kg) lebih mahal
dibandingkan ikan tangkap.
"Jadi harga udang itu Rp
75.000 per kilogram, sedangkan harga ikan tangkap semuanya Rp 30.000 per
kilogram. Sehingga, investasi dibisnis ini sangat menjanjikan," tandas dia.