Ada dua cara untuk menjadi investor pintar. Dua cara ini pernah ditulis dan dikemukakan oleh Benjamin Graham dalam bukunya The Inteligent Investor. Dua cara tersebut adalah:
- Investor Aktif. Yaitu investor dengan terus menerus meneliti, menyeleksi dan memonitor bauran dinamis berbagai saham, obligasi atau mutual fund (Reksa Dana).
- Investor Pasif. Yaitu menciptakan portofolio permanen yang berjalan dengan sendirinya dan tak memerlukan usaha lebih lanjut.
Pendekatan yang pertama,
yang disebut Graham sebagai investor aktif atau “berani” ini memerlukan banyak
waktu dan energy, sedangkan pendekatan kedua yang disebut dengan investor pasif
atau “defensif” hanya memerlukan sedikit waktu atau usaha, namun membutuhkan
kesederhanaan total dan kerendahan hati untuk tidak tergoda oleh hirup pikuk
dan gemerlapnya pasar.
Charles Ellis, seorang pemikir
investasi, menjelaskan bahwa pendekatan aktif
nan agresif adalah pendekatan yang melelahkan secara fisik dan intelektual,
sedangkan pendekatan defensif sangat membutuhkan pengendalian emosi.
Jika Anda memiliki banyak
waktu, berkarakter kompetitif, berpikir seperti seorang penggemar olahraga, dan
menikmati tantangan intelektual yang rumit, maka pendekatan aktif akan cocok
bagi Anda. Namun jika Anda selalu merasa terburu waktu, menginginkan kemudahan,
dan tak terlalu memikirkan uang, maka pendekatan pasif lah yang cocok untuk
Anda. Tentu saja penggabungan kedua metode tersebut sah-sah saja Anda lakukan
sepanjang Anda nyaman dan kompatibel dengannya.
Kedua pendekatan tersebut
sama pintarnya, dan Anda bisa sukses dengan pilihan manapun, namun itu berlaku
ketika Anda mengenali diri Anda dengan sangat baik sehingga Anda tahu mana yang
cocok degan Anda, lalu ketika Anda telah memilihnya, Anda pegang teguh pilihan
Anda sepanjang Anda berinvestasi serta tetap menjaga dana dan emosi Anda tetap terkendali.