Pages

Dua Cara Menjadi Investor Pintar


Ada dua cara untuk menjadi investor pintar. Dua cara ini pernah ditulis dan dikemukakan oleh Benjamin Graham dalam bukunya The Inteligent Investor. Dua cara tersebut adalah:
  1. Investor Aktif. Yaitu investor dengan terus menerus meneliti, menyeleksi dan memonitor bauran dinamis berbagai saham, obligasi atau mutual fund (Reksa Dana).
  2. Investor Pasif. Yaitu menciptakan portofolio permanen yang berjalan dengan sendirinya dan tak memerlukan usaha lebih lanjut.

Pendekatan yang pertama, yang disebut Graham sebagai investor aktif atau “berani” ini memerlukan banyak waktu dan energy, sedangkan pendekatan kedua yang disebut dengan investor pasif atau “defensif” hanya memerlukan sedikit waktu atau usaha, namun membutuhkan kesederhanaan total dan kerendahan hati untuk tidak tergoda oleh hirup pikuk dan gemerlapnya pasar.

Charles Ellis, seorang pemikir investasi,  menjelaskan bahwa pendekatan aktif nan agresif adalah pendekatan yang melelahkan secara fisik dan intelektual, sedangkan pendekatan defensif sangat membutuhkan pengendalian emosi.

Jika Anda memiliki banyak waktu, berkarakter kompetitif, berpikir seperti seorang penggemar olahraga, dan menikmati tantangan intelektual yang rumit, maka pendekatan aktif akan cocok bagi Anda. Namun jika Anda selalu merasa terburu waktu, menginginkan kemudahan, dan tak terlalu memikirkan uang, maka pendekatan pasif lah yang cocok untuk Anda. Tentu saja penggabungan kedua metode tersebut sah-sah saja Anda lakukan sepanjang Anda nyaman dan kompatibel dengannya.

Kedua pendekatan tersebut sama pintarnya, dan Anda bisa sukses dengan pilihan manapun, namun itu berlaku ketika Anda mengenali diri Anda dengan sangat baik sehingga Anda tahu mana yang cocok degan Anda, lalu ketika Anda telah memilihnya, Anda pegang teguh pilihan Anda sepanjang Anda berinvestasi serta tetap menjaga dana dan emosi Anda tetap terkendali.